Munawar Liza dan Nek Hasan bicara tentang pertemuan dedengkot GAM Irwandi Yusf dan Muzakir Manaf

Irwandi dan Muzakir
Beranda Aceh 22-01-2015 - Setelah sekian lama tidak bertemu dan menjalin komunikasi bahkan sempat “perang dingin”, dua mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Irwandi Yusuf dan Muzakir Manaf kembali bersua. Pertemuan keduanya berlangsung di Jakarta, Rabu (22/01/2015) malam.

Selain Irwandi Yusuf yang mantan Gubernur Aceh dan Muzakir Manaf yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Aceh, juga hadir dalam pertemuan itu Munawar Liza Zainal (Walikota Sabang 2007-2012), Izil Azhar alias Ayah Merin (mantan panglima GAM Sabang), Amir Faisal Nek Muhammad (tokoh muda Aceh di Jakarta), Teuku Rafli Pasha dan Teuku Irsyadi (pengusaha Aceh yang berdomisili di Jakarta).

Menurut penuturan Munawar Liza Zainal kepada AtjehLINK, Kamis (22/01/2015), pertemuan Irwandi dan Muzakir Manaf dalam rangka silaturrahmi dan membuka kembali hubungan di antara keduanya yang sempat terputus.

“Pertemuan pertama ini berlangsung akrab, penuh kekeluargaan, dimulai pukul 23:45. Setelah saling bersalaman, rombongan kedua pihak mempersilahkan Irwandi Yusuf dan Muzakir Manaf untuk duduk berdua dan berdiskusi. Keduanya terlibat dalam pembicaraan yang serius lebih kurang satu setengah jam,” ujar Munawar Liza.

Menurut mantan Wali Kota Sabang ini, selain nostalgia, Irwandi dan Mualem dalam pertemuan itu turut berdiskusi soal pentingnya persatuan seluruh rakyat Aceh dari semua elemen untuk membangun Aceh yang lebih baik ke depan.

Masih kata Munawar Liza, Mualem dan Irwandi juga menginginkan tidak ada lagi perselisihan dan pertikaian sesama rakyat Aceh. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga dan memperthankan perdamaian Aceh.

Silaturrahmi antara mantan Panglima dan Juru Propaganda GAM ini, tutur Munawar Liza, terlaksana berkat dukungan dan dorongan dari para ulama, cendekiawan, mantan kombatan GAM di lapangan, aktivis, mahasiswa dan tokoh-tokoh di dalam dan di luar negeri.

“Selain itu, pertemuan tersebut  juga hasil dari pertemuan masyarakat Aceh di Scandinavia pada 25-26 Oktober 2014 lau,” tutup Munawar Liza.

Sebagaimana diketahui, hubungan antara Irwandi yang kini menjabat sebagai Ketua MPP Partai Nasional Aceh dan Muzakir Manaf yang juga Ketua Umum Partai Aceh ini, sempat tegang dan tidak harmonis. Keduanya bahkan saling “serang” saat berlangsungnya Pilkada Aceh 2012 lalu. Sumber Atjehlink

Sementara itu dari Atjeh post kami mengutip pembicaraan Hasan Basri atau Nek Hasan juga ikut mengomentari pertemuan dedengkot GAM itu.

Aktivis World Acehnese Asosiation (WAA) Denmark menyambut positif proses rekonsiliasi antara Mualem dan Irwandi Yusuf. Hal ini disampaikan Ketua WAA, Hasan Basri alias Nek Hasan, menyikapi pertemuan antara Mualem dan Irwandi Yusuf di Jakarta pada Rabu malam, 21 Januari 2015.

"Sudah saatnya kedua tokoh (Mualem-Irwandi Yusuf-red) kembali bersatu dan sehati dalam membangun Aceh ke depan sebab keduanya merupakan tokoh penting yang mampu membawa perubahan terhadap nasib rakyat Aceh. Kejayaan Aceh ke depan berada di kedua belah telapak tangan tokoh perjuangan ini," ujarnya melalui siaran pers kepada ATJEHPOST.co via telepon seluler, Kamis, 22 Januari 2015.

Putra Aceh yang kini sudah menetap di Denmark pada 2003 lalu menuturkan, dengan terwujudnya kembali rekonsiliasi kedua tokoh ini mampu menyatukan kembali visi dan misi dalam membangun Aceh. Pasalnya, katanya lagi, kedua tokoh ini juga merupakan tokoh elit di tubuh GAM yang sama-sama punya persepsi dan bersinergi dalam membangun Aceh.

Ia mengatakan rekonsiliasi kedua tokoh elit GAM ini juga disambut oleh masyarakat Aceh di seluruh penjuru dunia, khususnya di negara Skandinavia.


"Sudah saatnya dua tokoh terpenting di dalam tubuh GAM dan juga ketua dua partai PA dan PNA untuk bersatu membagun Aceh. Masyarakat Aceh yang berada di luar negeri juga berharap jalinan silaturrahmi dan proses rekonsiliasi ini tidak hanya terwujud sesaat saja, namun sampai ke akhir hayatnya demi menciptakan kedamaian melalui Aceh yang bermartabat," ujarnya.
Previous Post Next Post

نموذج الاتصال