PEUGOT ACEH BAK WARUNG KUPI (Buat Aceh di warung kopi)

BERANDA ACEH 16-01-2015 - Péh tém antara Gamblan dan Gambeini terjadi di warung kopi di sudut Banda Aceh, kota yang menjajnjikan sejuta cet langet.

Seperti biasa, Gamblang dan Gambe asai sudah bangun tidur, mereka akan mencari kedai kopi untuk bicara tentang politik, pembangunan, pendidikan dan yang menyangkut tentang Aceh. Hari ini mereka memilih topik pembicaraan mereka tentang pendidikan.


Gamblang: Bro gimana caranya agar aceh berubah? agar Aceh merdeka dari kemiskinan?

Gambe: Berikan mereka pencerahan, jika elo pejabat, wujudkan tranparancy dalam pemerintahan

Gamblang: Sulit bro, aku sudah coba itu, tapi mereka sepertinya menganggap itu tidak penting.

Gambe: Butuh kerja keras dan kesabaran untuk merobah masyarakat yang berpemahaman sempit dan berorientasi materialis dan pragmatis!

Gamblang: Maksud lo bro?

Gambe: Maaf Bro, guwe sudah mencoba untuk memprovokasi dan menggiring masyarakat terutama facebooker untuk dapat memahami betapa pentingnya transparansi.

Gamblang: hasilnya gimana bro?

Gambe:  Hasilnya sama seperti yang elo lihat juga,,,
kurang tanggapan,

Gamblang: Kok bisa ya bro?

Gambe: Menurut guwe, hal ini terjadi karena mereka masih belum faham betapa pentingnya transparansi, jadi kita harus berusaha lebih keras, harus dimaksimalkan semua media dan cara yang kita bisa untuk membentuk kesadaran ditengah masyarakat kita betapa pentingnya transparansi tersebut.

Gamblang:  Kalo juga ndak bisa, ada solusi lain ndak dro?

Gambe: Atau kalo perlu buat diskusi publik bro, insya Allah kalo masyarakat sudah faham arti pentingnya tranpsaransi tersebut, mereka akan merespon atau bahkan mereka akan menagih itu dari setiap pejabat publik, kasihan masyarakat kita yang terus dibodohi untuk di hegemoni.
Pencerahan memang dibutuhkan bro, itu salah satu jalan untuk mewujudkan perubahan.

Gamblang: Guwe Capek bro.

Gambe: Elo jangan mundur, klo elo mundur siapa yang bisa kita harapkan lagi? klo bukan kita siapa lagi yang akan melakukan itu?

Gamblang: Tapi...

Gambe: Gak pake tapi-tapian, kita harus terus berupaya untuk membangkitkan kesadaran masyarakat untuk berubah (bukan sebatas kata kita harus berubah emang satria baju hitam apa?)
tapi mereka harus di ajarkan bagaimana cara untuk berobah ke arah yang lebih maju, coba Elo lihat kalo ada pejabat yang mau bagi kain sarung saja mereka akan pilih kembali dan lupa akan "korupsi" atau penggelapan yang dilakukan pejabat tersebut, apakah mereka sadar itu? belom bro,,,
yang lebih sadis lagi ada juga kaum terpelajar semisal mahasiswa yang seharusnya pandai dan cerdas malah bermental penjilat yang tetap mau bekerja sama untuk menutupi bobrok tersebut hanja karena dia merasa di untungkan.

Tetap semangat!

Insya Allah jika tranparansi dapat diwujudkan dalam pemerintahan dan rakyat sudah cerdas maka ACEH akan MERDEKA dari jajahan koruptor sehingga Aceh akan bebas dari kebodohan dan kemiskinan. Pèh témpun selesai denga kupi sikhan glah..

Oleh Muhammad Ramadhan
Previous Post Next Post

نموذج الاتصال