WIN ANSAR PENULIS MUDA YANG BERPOTENSI ASAL GAYO

Win Ansar
BERANDA ACEH-  WIN ANSAR, nama pena Ansar Salihin, penulis muda asal Gayo kabupaten Bener Meriah Ansar Salihin, biografinya masuk dalam Ensiklopedi Penulis Indonesia Jilid 2 yang diterbitkan Desember 2014 lalu oleh Forum Aktif Menulis Indonesia (FAM) Publishing.

Fokus menulis dan berkesenian itulah sub judul dalam buku tersebut di halaman 142-147 menceritakan tentang riwayat hidup dan perjalanan kreativitas menulis Win Ansar di kalangan menulis dan kesenimanan.

Ansar Salihin dalam buku tersebut mewakili penulis Padangpanjang Sumatera Barat. Hal ini karena dalam proses penjaringan dan penerbitan buku ia masih tercatat sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang Sumatera Barat dan namanya juga dibesarkan dan dikenalkan oleh salah satu Sanggar Seni di Padangpanjang, Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang. Melalui komunitas inilah ia mulai merintis bakatnya sebagai penulis sampai akhirnya menerbitkan beberapa buku antologi bersama dan karyanya di berbagai media.

“Ini sebagai ucapan terima kasih saya kepada masyarakat Padangpanjang. Namun diawal tulisan telah disebutkan bahwa tempat saya lahir di Buntul Kepies, Bener Meriah, Aceh. karena walau bagaimanapun itu adalah daerah asal saya, dan Bener Meriah selalu menjadi inspirasi dalam berkarya,” ungkap Win Ansar Editor Jurnal Seni Online Kuflet.com.

Berkenalan dengan penulis ternama di Indonesia adalah awal Ansar memulai menulis, diantaranya penyair nasional Sulaiman Juned (Dosen ISI Padangpanjang, Kandidat Doktor Seni Teater ISI Suarakarta juga Pendiri Komunitas Seni Kuflet), melalui bimbingan Sulaiman Juned mengantarkan Win Ansar aktif menulis secara berlahan-lahan hingga mampu melahirkan karya tulis untuk diterbitkan di media-media. Selain Sulaiman Juned penulis ternama lainnya yang membimbing Ansar dalam dunia menulis adalah Muhammad Subhan (Penulis Novel Rinai Kabut Singgalang, Pendiri FAM Indonesia), Wiko Antoni (Penulis, Dosen STKIP Bangko Jambi), Teuku Afifuddin (Penyair asal Aceh), dan Khalisuddin (Pimpinan Redaksi LintasGayo.co).

Beberapa karya Ansar Salihin yang telah terbit sehingga layak masuk dalam buku Ensiklopedi Penulis Indonesia Jilid II diantaranya : Antologi Puisi Tiga Bahasa Inggris, Indonesia, Gayo “PASA” bersama 11 Penyair Gayo. Penerbit The Gayo Institut (2012, Takengon). Antologi Puisi “Secangkir Kopi” bersama penyair enam negara. Penerbit The Gayo Institut (2013, Takengon). Antologi Puisi “100 Makna Kasih Sayang Ayah Bunda” bersama 100 penyair Indonesia Penerbit Oksana (2014, Bali). Antologi Puisi “Senarai Diksi” Bersama 100 penyair Indonesia. Penerbir Pena House (2014, Jawa Tengah). Antologi Puisi “Indahnya Ramadhan” Bersama 60 Penyair Indonesia. Penerbit Lavira Al-Zahra (2014). Dan Antologi Puisi Tunggal “Negeri Antara Berselimut Kabut” masih dalam proses penerbitan di salah satu pernerbit Indonesia.

Sementara karya tulis lainnya diterbitkan di media baik online maupun media cetak, diantaranya Posmetro Padang, Padang Ekspres, Rakyat Sumbar Bukittinggi, Koran Singgalang, Tabloid LintasGAYO, kuflet.com, infosumbar.com, padangmedia.com, inioke.com kliksumbar.com, antarasumbar.com, andalas.com, korandigital.com, koranciber.com, perwataindonesia.com, padangtuday.com. acehmediart.com, aceharts.com, atjehlink.com, lintasgayo.co, lintasgayo.com, kabargayo.com, leuserantara.com, tanohgayo.com infosastra.com, dan media lainnya.

Selain Aktif menulis Ansar juga aktif berkesenian selama menjalani pendidikan di Padangpanjang hingga sekarang bekerja di Banda Aceh sebagai Tenaga Pendidik. Selama di Padangpanjang aktif berkesenian teater, baca pusi, pementasan, saman, didong, dan kesenian lainnya. Terakhir karirnya di Komunitas Seni Kuflet menjabat sebagai Sekretaris Umum (2012-2014) dan di Jurnal Seni Online kuflet.com sebagai editor (2011-sekarang).

Alumni ISI Padangpanjang ini berharap Antologi puisi tunggalnya dapat disalurkan ke seluruh sekolah-sekolah yang ada di Bener Meriah dan Aceh Tengah sebagai motivasi generasi muda dalam berkarya. Tentunya untuk mencapai cita-cita ini harus ada dukungan pemerintah daerah Bener Meriah dan Aceh Tengah, karena kalau biaya pribadi penulis tidak sanggup untuk mencetak sebanyak sekolah yang ada di dua daerah tersebut. (Wein Mutuah) LG
Previous Post Next Post

نموذج الاتصال