AKHIRNYA NENEK SIPENCURI KAYU JADI REBUTAN HAKIM

BERANDA ACEH - Tentu anda masih ingat akan kejadian tentang Nenek yang dituduh mencuri kayu dikebunnya sendiri, alhamdulillah atas bombardir kita di media, Nene Asyani ini kini sudah mendapat sedikit kemudahan dan kemungkinan akan dibebaskan dari tuduhan mencuri, inilah powernya media, dan patut kita ucapkan terimakasih terima kasih kepada semua yang konsern dan yang mau share tentang berita nenek ini.

Asyani alias Bu Muaris, menjadi bahan rebutan setelah berakhirnya persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo, Senin (16/3/2015). Kuasa hukum terdakwa, Supriyono, bahkan sempat terlibat ketegangan dengan staf kejaksaan karena saling memperebutkan nenek 63 tahun, yang didakwa mencuri kayu jati milik Perhutani tersebut.

Supriyono menggendong Asyani ke mobilnya karena penangguhan penahanannya sudah dikabulkan. Sementara staf kejaksaan menolak Asyani dibawa Supriyono, karena masih harus melengkapi administrasi.

"Nenek Asyani ini sudah dalam penguasaan saya. Tidak boleh ada yang menjadikan nenek ini sebagai alat untuk kepentingan pribadinya," teriak Supriyono, sesaat setelah majelis hakim menutup persidangan.

Bahkan, pengacara asal Kecamatan Panarukan itu langsung maju ke depan ruang sidang, dan menggendong Asyani yang masih duduk di kursi pesakitan. Nenek Asyani digendongnya ke luar ruang sidang menuju area parkir di halaman belakang PN Situbondo. Supriyono lantas memasukkan sang nenek ke dalam mobilnya. Namun, upaya Supriyono membawa Asyani dengan mobil pribadinya dihentikan sejumlah staf Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo.

"Bukan begini caranya. Meski sudah dapat penangguhan penahanan, masih ada administrasi yang harus diselesaikan. Tadi saya yang ngebon terdakwa Asyani, bisa-bisa saya nanti yang kena salah," tukas seorang staf kejaksaan.

Setelah sempat terjadi ketegangan di dekat pintu mobil Supriyono, staf kejaksaan akhirnya berhasil 'mengambil-alih' nenek Asyani. Staf kejaksaan juga menggendong sang nenek, dan segera dibawanya ke mobil tahanan untuk dibawa ke Rutan Situbondo.

"Ini yang saya bilang aparat penegak hukum kita terlalu formil. Apa bedanya nenek Asyani dibawa dengan mobil saya. Malah bisa lebih terjamin karena suasananya tidak menakutkan seperti mobil tahanan. Kami juga bisa mengobrol santai, dan juga ada AC-nya," protes Supriyono, dengan nada kesal. (edit BA) sumber detik.com
Previous Post Next Post

نموذج الاتصال