Journey to Aceh (1): Mungkin semua orang Gayo pernah mendengar lagu yang berjudul
Kutalu Talu ini, tapi saya yakin sekali banyak dari orang Gayo itu yang tidak tau
sejarah atau cerita disebalik lagu itu.
Dalam hal ini mungkin saya salah seorang orang Gayo yang beruntung
baik, karena bisat tau sejarah pembuatan lagu itu.
Tepatnya di kampung Kala di Kebayakan saya dengan tidak
sengaja bertemu dengan Cek Kala laut.
Petemuan itu saya anggap salah satu yang
sangat istimewa, karena selama ini memang saya sendiri sangat menyukai lagu
Kutalu Talu itu dan ingin sekali saya bertemu dengan ceh dan pencipta yang
mendendangan lagu tersebut.
Hari itu mendung yang menyelimuti kota Takengon, saya
kebetulan sudah mau berangkat ke Banda Aceh untuk meninggalkan tanah kelahiran
saya yang sangat saya cintai itu.
Kebetulan disebelah rumah kakak saya ada acara ”Beguru” (jumpa
pengantin), dikarenakan selama hidup sebagai orang Gayo saya tak pernah melihat
sekalipun acara Beguru itu, maka saya ingin sekali melihat bagaimana sebenarnya
acara yang sangat sudah lama di dalam adat orang Gayo.
Ceh Kala Laut (photo Beranda Aceh) |
Tapi sayangnya saya tak sempat melihat acara Beguru itu, karena jadwal
keberangkatan saya sangat mepet dengan acara Beguru itu, namun apa yang membuat
saya senang, saya bisa bertemu dengan salah satu ceh kesuakaan saya, yaitu ceh Kala Laut.
Sayapun tak membuang kesempatan itu begitu saja. Ketika saya
melihat dia, saya langsung kenal dengan wajah artisnya, dan sayapun menegurnya.
Seperti biasa biasa seorang ceh yang punya hati yg selalu ceria dia memberikan
salam dan ngobrol dengan saya seolah olah kita sudah pernah kenal sebelumnya.
Dengan tanpa buang waktu banyak, sayapun bertanya siapa yg
menciptakan lagu Kuta Talu itu dan apakah ada cerita disebalik cerita itu.
Maka diapun menceritakan dengan semangat sekali. Lagu Kutalu Talu itu sebenanrya bukan di ciptkan sendiri oleh Mustafa AK, tapi diciptakan oleh beberapa ceh
Kala Laut termasuk beliau.
Menurut beliau
memang ada cerita tersendiri disebalik lagu itu, salah seorang anak kecil yang
suka menjadi ceh telah diabaikan seorang ayah, karena ayahnya kurang suka kalau
si anak asyik berdidong, maka timbullah ide dari ceh ceh Kala Laut untuk
membuat lagu untuk si anak tersebut.
Team Beranda dan Ceh Kala Laut (photo Beranda Aceh) |
Pada suatu
malam dimana pertandingan didong diadakan, maka lagu inipun dikumandangankan
untuk pertamakalinya, dan ayah dari si anak ada di antara penonton, belum
selesai lagu itu di kumandangkan oleh si anak, maka si ayah langsung mendatangi stage (panggung) dan langsung menggendong anak itu dan berkata “sudahlah, maafkan ayah, kamu jangan berdidong
lagi, ayo sama ayah saja kamu, maafkan ayah sebab telah membuatmu sendiri”.
Sejak
saat itu lagu tersebut mejadi hits dan ceh Kala Laut telah merelakan lagu itu
untuk dinyanyikan siapa saja, asal jangan lupa si penyanyi harus menyebut lagu
itu adalah ciptaan ceh Kala Laut. Untuk lebih jelasnya, saya harap ada kawan
kawan di media di Takengon untuk menjumpai ceh kita ini untuk menanyakan lagi
nama dan pelaku dalam cerita tersebut. Untuk lagu yang lebih lengkap klik disini. Reporter by Beranda Aceh
Tags
Aceh