Ayah Meurante bertanggung jawab atas tulisannya


Beranda Aceh - Hari ini 25-11-2015 Team Beranda Aceh menerima sbuah email dari orang yang tak asing lagi bagi kami, yai itu Ayah Meurante. Dalam emailnya Ayah menyatakan bahwa dia bertanggung jawab atas tulisan yang di kirim tgl Senin tgl 23-11-2015 kepada redaksi Beranda Aceh. Ayah mengaku berita itu dia dapatkan dari orang Ayah Merante yang ada di Aceh, yang jelas bukan eks Libiya yg hadir ketempat itu yang memberi tahu saya, kata Ayah Meurante dalam emailnya.



Saya pribadi berpendapat, bahwa saya haruslah mendedahkan berita itu untuk pengetahuan rakyat Aceh, dan saya tau, kalau saya kirimpun ke media lain selain Beranda Aceh, takkan ada yang nak (mau) memuat berita tersebut.

Berita itu ternyata mendapat sambutan banyak dan bermacam reaksi saya tengok di media sosial dan haba dari rakan rakan di gampong (kabar dari teman teman di kampung). Biarlah orang berpendapat apa saja terhadap tulisan saya itu.

untuk lebih terang biarlah saya jelaskan lagi apa yang saya tulis tentang haba Abu Doto soal uang Milyaran rupiah itu. Dalam rapan itu Abu Doto tak cakap Gubernur yang alokasikan dana, tapi Abu Doto berkata "saya", entah apa pulak maksud Abu Doto denan kata kata "saya" itu, apakah itu pribadai atau "saya" Gubernur Aceh.

Tentang nama nama yag tersebut seperti Khusar dan yg lain lain, Abu Doto cakap "Oknum PA", jadi sayepun kompermasi balik dengan orang saya di Aceh, siapa pulak itu orang yang pernah terlibat dalam penerimaan duit itu, dan diapun kata kepada saya, bahwa nama nama itulah yang terlibat dalam dana tersebut.

Sebabtulahlah Abu Doto cakap, takkan pernah lagi mengalokasikan dana kepada KPA. saya bisa fahamlah kekecewaan Abu Doto atas kejadian ini, sepatutnyalah yg menerima adalah anggota TNA.

Kalau boleh saya kasih usulan, eks tripoli jangan hanya memintak pertanggung jawaban di hadapan Abu Doto saja dalam hal ini, mereka itu haruslah lebih berani untuk menemui Mentroe dan termasuk ketua KPA/PA dalam hal tersebut, tak eloklah kita dipandang rakyat Aceh berbuat sedemikian rupa, dimana rakyat Aceh sedang putoh urat pruet, ada orang yang bersenang senang dengan uang yg sepatutnya dinikmati oleh rakyat.

Tentang keberdaaan Mualim, sebetulnya sudah lama pulak dia itu harus bertanggung terhadap kinerjanya selama ini, saya juga heran sangat, kenapalah dia tak nak melepaskan salah satu jabatannya kepada orang lain, terkesan dia itu sangatlah otoriter dan tak menghargai orang lain. 

Selama ini setau saya, hanya eks TNA yang dekat sama belio saja yang dapat layanan istimewa, sedangkan banyak eks TNA lain yg seharusnya mendapat layanan yang sama juga. 

Saya harap tulisan saya itu boleh menjadi cermin untuk semua, kalau ada yang merasa tak senang pulak itu urusan kalianlah, saya hanya ingin membuka minda rakyat, bahwa selama ini bukanlah Aceh tak boleh kita bangun, tapi kita terlalu sebok dengan urusan KPA/PA dan pecundang yang seolah olah berjuang untuk rakyat Aceh.

Wassalam lon tuan Ayah Meurante.
Previous Post Next Post

نموذج الاتصال