70 Eks Libiya minta pertanggung jawaban PA


BERANDA ACEH  – Komite Muallimin Aceh dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah, menggelar pertemuan mendadak dan secara tertutup bersama 70 eks TNA (GAM) yang merupakan alumni Camp Tanjura, Tripoli, Libya, atau yang lebih dikenal luas di Aceh dengan sebutan GAM eks Libiya.Pada Tanggal 21 November 2015.  
Poto bersama alm Wali Tgk Hasan M. di Tiro

Bahwa adanya Pertemuan yang Bertempat di ruangan Indrapuri, Hotel Pade Jalan Soekarno Hatta, Lampeuneureut Aceh Besar, telah dilaksanakan Rapat Komite Muallimin Aceh ( KMA ) Eks Maktabah Alamiah Tripoli Libia. 

Yang dihadiri oleh 75 orang Eks Libia yang ada di Provinsi Aceh. Rapat dimulai Pukul 9.00 sampai dengan Pukul 18. 00 WIB: 

Adapun isi rapat adalah sebagai berikut : 

1. Rapat dibuka dengan resmi oleh Ketua KMA Aceh Syarufuddin alias Din Kapla. 

2. Setelah rapat forum dibuka oleh Din Kapla selanjutnya pimpinan rapat di serahkan kepada Tgk Ramli ( mantan anggota DPRA periode 2009-2014) 

3. Rapat berlangsung secara terbuka dengan dimulai dari permasalahan internal Partai Aceh, adapun kesimpulan rapat yaitu ;

3.1. Bahwa Para Eks Libia akan mempertanyakan Keputusan Sepihak Muzakir Manaf dalam menyatakan dirinya secara pribadi sebagai Calon Gubernur Aceh dari partai Aceh yang telah melanggar AD ART partai Aceh.

3.2. Bahwa Para Eks Libia akan mempertanyakan mekanisme pertanggungjawaban jawaban Keuangan dan kinerja Komite Peralihan Aceh ( KPA ) sejak pertama dibentuk sampai sekarang yang dipimpin oleh Muzakir Manaf. 

3.3 bahwa Para Eks Libia akan mempertanyakan kinerja Partai Aceh yang menurun di Pileg 2014 dibandingkan Pada Pileg 2009, Dan masalah keuangan Partai Aceh yang tidak dipertanggung jawabkan sejak pendirian partai baik uang masuk maupun uang keluar. 

3.4. Bahwa Para Eks Libia akan membentuk majelis Kehormatan dengan mengembalikan ke Tuha 4 Partai Aceh yaitu ( Malek Mahmud, Zakaria Saman, Dr Zaini Abdullah ) untuk melakukan penyelamatan partai Aceh secara menyeluruh, untuk mengembalikan mekanisme pencalonan Gub dan Wagub Partai Aceh berlandaskan AD ART.

3.5. Bahwa Tuha Peut Partai Aceh diminta untuk mengevaluasi partai terkait pemecatan Sekjend Partai Periode lalu yaitu Yahya Muaz yang tanpa proses mekanisme Mubes PA. 

3.6. Bahwa KMA akan meminta kepada Malik Mahmud untuk membuat rapat Partai Aceh yang dihadiri oleh seluruh unsur partai dan KMA secara duduk dengan tuha 4 partai untuk konsep perjuangan Partai Aceh yang cenderung dibawa berdasarkan kepentingan Muzakir Manaf dan Kamaruddin Abu Bakar ( Abu Razak ) masing masing secara personal. 

3.7. Bahwa KMA meminta kepada Malik Mahmud untuk meminta Pertanggung Jawaban Partai Aceh dalam Koalisi dengan Parnas yaitu Partai Gerindra, pada Pileg 2014. 

3.8.Bahwa KMA akan memproses terkait Muzakir Manaf ketua PA yang menjadi Ketua Dewan PENASEHAT Gerindra untuk Wilayah Aceh.

3.9. para anggota KMA akan mempertanyakan posisi Muzakir Manaf yang merangkap Jabatan, diantaranya Ketua KPA, Ketua PA, Wagub Aceh, Ketua Pramuka Aceh, Ketua KONI Aceh, Ketua dewan PENASEHAT Partai Gerindra Wilayah Aceh, dan Ketua Koalisi Aceh  Bermartabat ( KAB ) 

4. Gubernur Aceh Dr Zaini Abdullah dalam penyampaiannya:,

4.1 menyatakan bahwa setuju dengan semua hasil rapat KMA Aceh, karena bagaimana pun Partai Aceh adalah ibarat darah yang mengalir dalam tubuhnya.

4.2. Zaini Abdullah setuju untuk meminta Malik Mahmud. Zakaria Saman, dan dirinya yang merupakan Tuha 4 Partai Aceh untuk melalukan tindakan penyelamatan Partai Aceh dari tindakan para oknum yang membawa kepentingan Partai Aceh untuk kepentingan pribadi. 

4.3 Zaini Abdullah menyatakan tidak akan pernah mengalokasikan kembali bantuan untuk peningkatan Ekonomi Anggota KPA dan PA, karena pada APBA 2013. Dia telah mengalokasikan anggaran tersebut sebesar 650 Milyar tapi diselewengkan oleh Para Oknum yang dipimpin Abu Razak, Ilyas Abed, Muklis Abee, Hendra Fadli, dan Kausart menurut bahwa Dokter Zaini adalah GAM 2006, sedangkan yang paling berhak adalah GAM Eks Libia sebagai GAM didikan Hasan Tiro Langsung. 

4.4 Zaini Abdullah dalam penyampaiannya mengatakan kebijakan mutasi yang dilakukan pada hari Kamis kemaren karena Kepala Dinas ibarat BabI Tuli, karena apa yang diperintahkan nya tidak pernah dijalankan. Dan cenderung mengikuti irama abu Razak dan Wagub Muzakir dalam melakukan kebijakan pemerintahan, mereka para kepala dinas tidak loyal kepadanya selaku Gubernur Aceh. 

5. Para Anggota KMA akan menjumpai Malik Mahmud secara berjamaah untuk menyampaikan hasil rapat ini, karena pada saat rapat Malik Mahmud seperti menghindar dengan berangkat ke Pulau Pinang Malaysia via Bandara Kuala Namu Medan. 

6. Para Anggota KMA akan bertemu dengan Zakaria Saman karena rapat tadi  tidak dihadiri oleh Zakaria Saman. 

7. Rapat ini dihadiri oleh Anggota Eks Libia yang berpengaruh dilapangan, diantaranya, Abu Sjiek ( M Sufi ) mantan Ketua KPA Wilayah Pidie, M. Husen, Joni ( Kepala Pengaman Gub Aceh, Zainudin Reagon, Usman alias Posmen Anggota DPRA. Abu bakar ubit, abu bakar rayeuk, Sayed Muhammad, Aminu Aceh Timur, Sayid Mustafa Usab (mantan anggota DPR RI), Pang Reubee; Is Simpang Keuramat, atok Wan, Tgk Ramli, Saiful  Bahri ( mantan ketua DPRK Pidie Jaya, Muzakr Hamid Staff Khusus Gub Aceh, dan yang lainnya

8. diantara eks Libia yang pro Wagub tdk hadir namun telah disampaikan undangan diantaranya yaitu : Abu Razak, Ayyup Abbas ( Bupati Pidie Jaya ), Sarjani ( Bupati Pidie ) Darwis Jeunib ( ketua KPA dan PA ) Bireun, Tgk Zulkarnaini Hamzah ( Ketua KPA Pase )karena sakit, dan Muzakir Manaf sendiri. Beranda Aceh - oleh Ayah Meurante
Previous Post Next Post

نموذج الاتصال