Beranda Aceh 07-01-2015 - Ternyata berita yang dikulaurkan oleh http://www.acehxpress.com/2015/01/warga-aceh-di-denmark-masuk-gereja-tak.html?m=1, teramat sangat mendapat sambutan hebat dari para pemerhati yang sangat berilmu.
Tanpa membaca terlebih dahulu isinya dengan betul, padahal itu hanya sebuah kesimpulan, (dalam bahasa Acehnya) "SANG" "KAYAKNYA", dari link-link yang saya baca, maka saya berpikir "SANG", masuk kedalam gereja tidak ada masalah. Tentu dengan syarat - syarat yg tertentu, seperti yg tercantum dalam link dibawah ini. Makanya saya lebih suka yang mau masuk Gereja, harus benar-benar tau hukumnya, itulah gunanya ada Alim Ulama, untuk kita membuat rujukan.
Cuma dalam acehxpress tidak dicantumkan link-link reprensi yang saya baca. Ini satu kesilapan teknis, disengaja atau tidak disengaja.
Seharusnya memang media itu, harus mencantumkan link reprensi dari berita itu. Kali ini saya akan mencamtukan link-link refrensi yang saya baca.
Dari refrensi inilah maka saya pikir, "SANG" hana masalah menjoe tamong lam gereje. "BAHTHATPIH MEUNAN" walaupun begitu, harus merujuk pada alim ulama untuk kejelasan link-link yang saya cantumkan ini.
Anda sendiri boleh baca Hadis, Ayat atau Fatwa atau pendapat Alim ulama tentang bagaimana hukumnya masuk kedalam Gereja.
Siapa saya yang membuat fatwa membolehkan orang Islam kedalam gereja. Saya berharap, teman teman cobalah sedikit keritis dalam menyikapi berita berita seperti ini, karena ini adalah berita sensitiv dan sangat bahaya kalau penyampainnya keliru.
Saya bukan membela diri saya, tapi saya mau meluruskan berita yang ada dalam AcehXpres itu, kesilapan itu mungkin ada pada saya, ketika menerangkan isi berita dari link-link yg saya baca.
Wassalam
Johan Mahaga
Tags
Aceh