Ilustrasi Preh boh ara hanjeut |
Saya menulis surat terbuka untuk Bapak Muallem, mudah-mudahan Bapak Muallem masih mau mendengar rintihan rakyat jelata ini. Saya sudah mencoba SMS Bapak, tapi tidak ada balasan. Saya telpon tidak diangkat. Jadi saya tulis surat terbuka ini dengan harapan Bapak bisa membacanya.
Saya sangat setuju kalau Bapak mencalonkan diri lagi sebagai pemimpin kami karena saya satu kampung dengan Bapak, Saya dari Alue Ie Puteh, Baktya, Aceh Utara. Tapi saya sangat sedih karena banyak sekali orang yang mencemooh dan mengejek Bapak karena janji-janji Bapak yang tidak pernah Bapak tepati.
Saat ini rakyat Aceh masih banyak yang sengsara, di desa-desa banyak kaum duafa yang sakit, anak yatim banyak yang kelaparan. Bahkan, di kampung saya ada warga dhuafa yang meminta sisa kuah kepada kami setiap selesai kami makan siang. Mereka tidak minta ikan karena memang mereka tidak pernah makan ikan, mereka tidak mampu membeli ikan. Mereka hanya mampu mengonsumsi beras raskin.
Siapa lagi yang peduli kepada mereka kalau bukan Bapak selaku pemimpin kami. Siapa lagi yang memikirkan nasib kaum duafa selain Bapak yang punya wewenang untuk berbuat. Kami mengharapkan bantuan dan perhatian dari Bapak. Mudah-mudahan Bapak selalu diberikan kesehatan oleh Allah sehingga Bapak mampu membantu kami.
Saya mohon maaf kalau saya bersalah karena menulis surat ini. Ini adalah curhat saya kepada Bapak sebagai rasa cinta saya kepada Bapak selaku pemimpin kami dan rasa sayang saya kepada rakyat Aceh yang saat ini menderita. Salam hormat, hasbunallah wani’mal wakil.
Akmal Elhanief
Warga Alue Ie Puteh, Baktiya, Aceh Utara. Email: ksda.pusat@gmail.com
Sumber Tribun Aceh
Tags
Aceh