POSPERA ACEH BESAR MINTA PENEGAK HUKUM USUT TUNTAS DUGAAN "JUAL BELI" PROYEK DI ULP

Baiturrahman :photo Google
POSPERA ACEH BESAR MINTA PENEGAK HUKUM USUT TUNTAS DUGAAN "JUAL BELI" PROYEK DI ULP YANG BERUJUNG TERTEMBAKNYA DUA TERDUGA PELAKU PENCULIKAN

Aceh Besar-Pasca tertembaknya dua terduga pelaku penculikan berhembus kabar bahwa penculikan pejabat ULP itu terjadi dilatari oleh "permainan" proyek yang berlangsung di jajaran Pemerintahan Aceh, secara lebih detail dikatakan bahwa pelaku menculik korban yang juga pejabat di ULP karena merasa ditipu terkait dengan persoalan tender proyek APBA.

DPC Pospera Aceh Besar melalui rilis yang diterima redaksi meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas dugaan jual beli proyek APBA di jajaran pemerintah Aceh.

"Kami dari Pospera Aceh Besar meminta pihak yang berwenang untuk mengusut tuntas persoalan dugaan jual beli proyek di jajaran Pemerintah Aceh yang berujung pada penculikan  tersebut, karena ini terkait dengan penyalahgunaan kewenangan yang berakibat pada kerugian negara". Kata ketua DPC Pospera Aceh Bear Fakhrul Razy.

Fakhrul juga mengatakan "Ini juga penting untuk memastikan bahwa tudingan yang dialamatkan kepada jajaran pemerintah tersebut tidak hanya sebatas asal tudingan jika memang tidak benar, begitu juga sebaliknya jika tudingan yang dialamatkan kepada pejabat di ULP itu benar maka pihak yang terlibat harus ditindak, agar praktik culas tersebut bisa dibasmi dan tidak terulang lagi di masa yang akan datang".

"Kita berkeyakinan bahwa jika pihak berwenang bisa mengusut kasus ini sampai tuntas maka kebenaran akan terungkap sehingga pada akhirnya kepercayaan rakyat kepada pemerintah yang semakin rendah akan bisa ditumbuhkan lagi" Tandas Dewan Pembina DPC Pospera Aceh Besar Muhammad Ramadhan MA.

"Tanpa upaya mengusut persoalan ini hingga tuntas maka upaya penegakan hukum dengan hanya menindak pelaku kriminalitas itu sendiri akan sia-sia, karena tindak kriminal yang terjadi pasti dilatari oleh berbagai faktor pemicu yang selama ini terkesan tidak pernah tersentuh dan tidak menjadi perhatian penegak hukum" Lanjut Muhammad Ramadhan.

"Kami tidak sedang membela pelaku kriminalitas, tidak juga sedang ingin menentang upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh pemangku kepentingan di negeri ini. Penegakan hukum tidak boleh setengah-setengah tapi harus secara menyeluruh tanpa pilih kasih".

Penculikan dan kriminalitas lainnya tidak bisa ditolerir namun mengungkap pemicu penculikan itu sendiri adalah sebuah kewajiban.

Jadi kita berharap pihak yang juga harus mengusut tuntas dugaan praktik culas di ULP seperti yang diberitakan beberapa media online pasca kejadian. Ini semua sangat penting demi memberikan rasa nyaman dan keadilan bagi rakyat Aceh. Tutup Fakhrul Razy dalam rilisnya.

Laporan Muhammad Ramadhan
Previous Post Next Post

نموذج الاتصال